The Police adalah grup musik rock yang dibentuk tahun 1977 di London,
Inggris. Mereka terdiri dari Sting (vokal dan gitar bass), Andy Summers
(gitar, vokal latar), dan Stewart Copeland (drum, vokal latar, perkusi).
The Police menjadi terkenal di seluruh dunia pada awal 1980-an, dan
merupakan salah satu grup new wave pertama yang sukses secara komersial.
Mereka memainkan musik rock yang dipengaruhi oleh jazz, punk, dan
reggae. Album mereka di tahun 1983, Synchronicity menduduki peringkat
nomor satu di Britania Raya dan Amerika Serikat (laku lebih dari 8 juta
kopi di AS). Mereka membubarkan diri tahun 1984, namun melakukan reuni
pada awal 2007 untuk memulai konser keliling dunia hingga akhir Agustus
2008. Konser tersebut diadakan untuk merayakan peringatan 30 tahun
singel hit “Roxanne” sekaligus peringatan berdirinya
The Police. Hingga
kini album mereka telah terjual lebih dari 50 juta kopi di seluruh
dunia. Pada tahun 2008, The Police dicatat sebagai musisi berpenghasilan
terbesar di dunia berkat suksesnya tur reuni mereka. Rolling Stone
menempatkan The Police dalam peringkat ke-70 dalam daftar 100 Artis
Terbesar Sepanjang Masa.
Pendirian (1977–1978)
The Police didirikan oleh pemain drum kelahiran Amerika Serikat, Stewart
Copeland pada awal tahun 1977. Setelah band Curved Air miliknya bubar,
Copeland berkeinginan mendirikan grup trio baru dan meramaikan dunia
musik punk London. Pemain bass merangkap vokalis Sting dan gitaris Henry
Padovani mulai berlatih bersama Copeland pada bulan Januari 1977.
Mereka merekam singel pertama The Police, “Fall Out”/”Nothing Achieving”
pada bulan berikutnya. Kedua lagu ditulis dan diproduksi oleh Copeland
(sisi B ditulis bersama kakak laki-lakinya Ian Copeland).
Lagu-lagu awal mereka umumnya digolongkan sebagai punk rock. Meskipun
demikian, Allmusic Guide membantah bahwa penggolongan tersebut hanya
benar bila istilah punk “dipakai dalam konotasi yang paling longgar”.
The Police memainkan “musik pop/rock dengan tambahan reggae yang
dimainkan seperti punk” dan memiliki “semangat punk”, namun “bukan
benar-benar punk”. Dari Maret hingga April 1977, The Police tampil
sebagai atraksi pembuka Cherry Vanilla dan Wayne County & the
Electric Chairs. Pada Mei 1977, mantan anggota band Gong, Mike Howlett
mengajak Sting dan Andy Summers (mantan gitaris Eric Burdon and the
Animals) untuk mendirikan band Strontium 90 dengan maksud sebagai proyek
reuni band Gong. Howlett berkeinginan mengajak pemain drum Chris
Cutler, namun Cutler berhalangan. Sebagai gantinya, Sting mengajak
Stewart Copeland. Strontium 90 mereka beberapa trek demo di Virtual
Earth Studios, dan tampil dalam konser reuni Gong di Paris, 28 Mei 1977.
Sebuah album berisi beberapa lagu hasil rekaman di studio dan lagu
rekaman konser (termasuk versi pertama “Every Little Thing She Does Is
Magic”) dirilis 20 tahun kemudian pada tahun 1997 dengan nama Strontium
90: Police Academy. Mereka berempat juga manggung di klub-klub London
dengan memakai nama “The Elevators” pada Juli 1977.
Pada bulan Juli 1977, Copeland, Sting, Padovani, dan Summers mulai
tampil dengan nama The Police. Kemampuan bermain gitar Padovani yang
relatif terbatas membuat kariernya bersama The Police tidak bertahan
lama. Tidak lama setelah batalnya sesi rekaman dengan produser John Cale
pada 10 Agustus 1977, Padovani keluar dan Summers menjadi satu-satunya
gitaris The Police. Formasi Copeland, Sting, dan Summers bertahan hingga
akhir sejarah The Police.Sting membuktikan dirinya sebagai pencipta
lagu yang andal. Pengalaman sebagai guru bahasa Inggris di sekolah
menengah membuat lirik-lirik lagu yang ditulis Sting memiliki muatan
sastra. Album mereka berikutnya, Ghost in the Machine mendapat
insipirasi dari tulisan-tulisan Arthur Koestler, dan lagu-lagu dalam
album Synchronicity dipengaruhi pemikiran Carl Jung. Lirik “Tea in the
Sahara” dari album Synchronicity memperlihatkan pengaruh dari Paul
Bowles.
Pada bulan Juli 1977, Copeland, Sting, Padovani, dan Summers mulai
tampil dengan nama The Police. Kemampuan bermain gitar Padovani yang
relatif terbatas membuat kariernya bersama The Police tidak bertahan
lama. Tidak lama setelah batalnya sesi rekaman dengan produser John Cale
pada 10 Agustus 1977, Padovani keluar dan Summers menjadi satu-satunya
gitaris The Police. Formasi Copeland, Sting, dan Summers bertahan hingga
akhir sejarah The Police.Sting membuktikan dirinya sebagai pencipta
lagu yang andal. Pengalaman sebagai guru bahasa Inggris di sekolah
menengah membuat lirik-lirik lagu yang ditulis Sting memiliki muatan
sastra. Album mereka berikutnya, Ghost in the Machine mendapat
insipirasi dari tulisan-tulisan Arthur Koestler, dan lagu-lagu dalam
album Synchronicity dipengaruhi pemikiran Carl Jung. Lirik “Tea in the
Sahara” dari album Synchronicity memperlihatkan pengaruh dari Paul
Bowles. The Police dan The Clash termasuk di antara band kulit putih
pertama yang mengadopsi reggae sebagai bentuk musik yang dominan, dan
mencetak hit internasional dengan lagu yang dipengaruhi irama reggae.
Walaupun ska dan reggae sudah populer di Britania Raya, kedua irama
tersebut tidak banyak dikenal di Amerika Serikat atau negara-negara
lain. Sebelum munculnya The Police, hanya sedikit lagu-lagu reggae yang
pernah masuk ke tangga lagu, misalnya Eric Clapton yang membawakan ulang
“I Shot the Sheriff” (1974) dari Bob Marley, dan “Mother and Child
Reunion” dari Paul Simon. Penampilan dengan rambut pirang yang merupakan
ciri khas The Police bermulai dari ketidaksengajaan pada bulan Februari
1978. Ketika itu mereka sedang tidak punya uang, dan menurut saja
ketika diminta membintangi iklan televisi permen karet Wrigley’s
Spearmint dengan syarat rambut mereka mau disemir pirang.
Kontrak rekaman (1978–1980)
The Police menyelesaikan album pertama mereka, Outlandos d’Amour dengan
penuh kesulitan. Selain bujet mereka kecil, mereka juga tidak punya
manajer dan kontrak rekaman. Miles Copeland III kakak tertua Stewart
Copeland mendengar lagu “Roxanne” yang dinyanyikan band adiknya, dan
membantu The Police untuk mendapatkan kontrak rekaman dengan A&M
Records. Singel “Roxanne” awalnya sudah diedarkan pada tahun 1978, namun
ketika dirilis kembali pada tahun 1979, The Police mulai dikenal secara
luas di Britania Raya. Di beberapa negara lainnya, “Roxanne” juga cukup
menjadi lagu hit, terutama di Australia. Mereka kemudian diminta
bermain di klub CBGB di New York, dan mengadakan mengadakan pertunjukan
keliling yang melelahkan di Amerika. Sarana transportasi mereka di
Amerika adalah mobil van Ford Econoline yang mereka kendarai sendiri,
termasuk untuk mengangkut peralatan band mereka. Pada Oktober 1979,
mereka merilis album kedua Reggatta de Blanc yang laris di seluruh
Eropa. Album ini menduduki puncak tangga lagu Inggris selama empat
minggu, dan menghasilkan singel nomor satu di Britania Raya, “Message in
a Bottle” dan “Walking on the Moon”. Lagu instrumental Reggatta de
Blanc juga memenangi Grammy Award untuk Penampilan Rock Instrumental
Terbaik. Pada Maret 1980, The Police melakukan tur keliling dunia yang
pertama. Mereka bermain di Mexico City, Bombay, dan Mesir yang jarang
menjadi tuan rumah konser grup musik asing. Pada bulan Mei, A&M
merilis paket singel yang diberi judul “Six Pack (The Police)” di
Britania Raya. Paket tersebut terbilang mahal, berisi lima singel The
Police yang direkam A&M (tidak termasuk “Fall Out”), lengkap dengan
sampul-sampul singel orisinal ditambah versi mono lagu “The Bed’s Too
Big Without You” dari album Reggatta De Blanc, ditambah versi konser
“Truth Hits Everybody” dari album Outlandos d’Amour. Di tangga lagu
Britania Raya, “Six Pack” sampai hingga peringkat ke-17. Menurut
peraturan tangga lagu yang dikeluarkan di kemudian hari, “Six Pack”
digolongkan sebagai album dan bukan singel. Setelah mendapat tekanan
dari perusahaan rekaman untuk merilis album baru dan melakukan konser
keliling, The Police merilis album ketiga, Zenyatta Mondatta pada musim
gugur 1980. Album ini menghasilkan singel nomor satu di Britania yang
ketiga bagi mereka, “Don’t Stand So Close to Me”. Lagu lainnya, “De Do
Do Do, De Da Da Da” juga masuk tangga lagu di Amerika Serikat. Dalam
wawancara di kemudian hari, Sting menyatakan bahwa ia menyesal telah
membuat album rekaman secara tergesa-gesa. Lagu instrumental “Behind My
Camel” yang diciptakan Andy Summers menghasilkan penghargaan Grammy
untuk Penampilan Rock Instrumental Terbaik. Lagu “Don’t Stand So Close
to Me” memenangi Grammy untuk Penampilan Vokal Rock Terbaik untuk Duo
atau Grup.
Puncak kesuksesan (1980–1983)
Ketika The Police berada di puncak kesuksesan, Sting telah menjadi
bintang idola, dan juga berkarier di bidang akting. Penampilan
pertamanya adalah sebagai Ace Face dalam film Quadrophenia yang
merupakan versi film dari opera rock The Who, diikuti peran sebagai
montir penggemar musik Eddie Cochran dalam film Radio On karya Chris
Petit. Dia juga memainkan tokoh Feyd Rautha dalam film Dune, dan sebagai
prajurit yang dieksekusi karena terlalu berani dalam The Adventures of
Baron Munchausen. Sejalan dengan naiknya ketenaran Sting, hubungannya
dengan Stewart Copeland mulai memburuk. Kemitraan mereka makin
dipertegang oleh publisitas dan ketenaran di seluruh dunia, pertentangan
ego, dan kesuksesan finansial mereka. Sementara itu, Sting dan Summers
keduanya sama-sama gagal dalam pernikahan mereka. Sting mendapat
pasangan baru, Trudie Styler yang kemudian dinikahinya. Walaupun telah
mendapat seorang anak laki-laki bernama Andrew Jr. hasil hubungan
singkatnya dengan wanita lain, Summers kembali menikah dengan Kate istri
keduanya.
Album keempat The Police, Ghost in the Machine diproduksi bersama Hugh
Padgham, dan dirilis pada tahun 1981. Album ini mengetengahkan bunyi
instrumen yang lebih tebal dan permainan saksofon. Singel-singel yang
berhasil menjadi nomor satu adalah “Every Little Thing She Does Is
Magic”, “Invisible Sun”, dan “Spirits in the Material World”.
Kesepakatan mengenai gambar sampul tidak kunjung didapat di antara
mereka, dan tiga piktogram “digital” merah dengan latar belakang hitam
yang dimaksudkan sebagai gambar kepala ketiga anggota The Police. Pada
tahun 1980-an, Sting dan Andy Summers melakukan penghindaran pajak
dengan pindah ke Irlandia (Sting ke Roundstone di Galway, dan Summers ke
Kinsale di County Cork), sedangkan Stewart yang berkewarganegaraan
Amerika, tetap tinggal di Inggris. The Police beristirahat pada tahun
1982 ketika Sting mengejar karier akting, bermain bersama Denholm Elliot
dan Joan Plowright dalam film arahan Richard Loncraine yang diangkat
dari sandiwara Dennis Potter, Brimstone and Treacle. Sting secara solo
juga menghasilkan satu hit di Britania dengan lagu tema film, “Spread A
Little Happiness” (yang diperdengarkan dalam film Brimstone and Treacle
bersama tiga lagu baru The Police). Summers juga ikut berkarier solo
dengan merekam album solo pertamanya bersama Robert Fripp, I Advance
Masked.
The Police merilis album terakhir mereka, Synchronicity pada tahun 1983.
Album ini berisi lagu “Every Breath You Take”, “Wrapped Around Your
Finger”, “King of Pain”, dan “Synchronicity II”. Tur keliling
Synchronicity dimulai dari Chicago, Illinois pada bulan Juli 1983 di
stadion bisbol Comiskey Park yang lama, dan berakhir di Melbourne,
Australia pada bulan Maret 1984 di Melbourne Showgrounds. Tur
menampilkan lima band, termasuk Simple Minds, Flock of Seagulls, The
Fixx, Joan Jett and the Blackhearts, dan ditutup oleh The Police sebagai
atraksi puncak. Penampilan Sting mencolok dengan rambutnya yang
berwarna oranye (seperti penampilannya dalam film fiksi ilmiah Dune),
pakaian yang robek-robek, dan unsur-unsur visual dari musik video mereka
yang dibawa ke atas panggung. Anggota The Police juga melengkapi diri
mereka dengan alat-alat baru (Stewart Copeland dengan perkusi tambahan,
Andy Summers dengan tambahan gitar synthesizer), serta dihadirkannya
penyanyi latar berjubah untuk dukungan vokal dalam “Tea In The Sahara”.
Kecuali “King of Pain”, singel dari Synchronicity masing-masing
dibuatkan video musiknya di bawah pengarahan Godley & Creme. Album
Synchronicity sampai ke urutan nomor satu tangga album Britania dan
Amerika Serikat. Di Britania bertahan hanya dua minggu, namun album ini
di Amerika Serikat bertahan hingga 17 minggu di urutan nomor satu. Album
Synchronicity dinominasikan sebagai penerima Grammy kategori Album
Terbaik, tapi dikalahkan album Thriller dari Michael Jackson. Dalam
Grammy tahun 1984, The Police berhasil mengalahkan Michael Jackson dalam
satu kategori. “Every Breath You Take” mengalahkan “Billie Jean”
sebagai Lagu Terbaik. Lagu “Every Breath You Take” juga memenangi Grammy
untuk Penampilan Pop Terbaik oleh Duo atau Grup Disertai Vokal,
sementara “Synchronicity II” memenangi Grammy untuk Penampilan Rock
Terbaik oleh Duo atau Grup Disertai Vokal. American Video Award kategori
video Grup Terbaik juga dimenangi oleh “Every Breath You Take”. Lagu
yang sama meraih dua Ivor Novello Awards untuk Lagu dengan Musik Terbaik
dan Karya dengan Penampilan Terbaik.
Pada tahun 1983, Stewart Copeland menulis musik film untuk Rumble Fish
yang disutradarai dan diproduksi oleh Francis Ford Coppola dari novel
S.E. Hinton . Sebuah lagu dari album musik tema film tersebut, “Don’t
Box Me In (theme From Rumble Fish)” diedarkan oleh A&M Records. Lagu
tersebut adalah hasil kerja sama antara Copeland dan penyanyi/pencipta
lagu Stan Ridgway pimpinan Wall of Voodoo.
Setelah tur Synchronicity berakhir pada Maret 1984, The Police bubar,
dan masing-masing anggota band melanjutkan karier solo mereka. Pada
bulan Juni 1986, mereka berkumpul kembali untuk melakukan tiga kali
konser A Conspiracy of Hope Tour untuk Amnesty International. Pada Juli
tahun itu juga, The Police dalam keadaan tegang melakukan reuni singkat
di studio untuk merekam ulang lagu “Don’t Stand So Close to Me” dan “De
Do Do Do, De Da Da Da” dalam versi lembut. Lagu “Don’t Stand So Close to
Me” dirilis bulan Oktober 1986 sebagai singel terakhir mereka “Don’t
Stand So Close To Me ’86″ yang merupakan (rekaman ulang versi asli tahun
1980), dan dimasukkan ke dalam album kompilasi Every Breath You Take:
The Singles (urutan 25 tangga album Britania). Ketika itu Sting
jelas-jelas tidak ada niat untuk meneruskan The Police. Ia telah merilis
album di bawah pengaruh jazz, The Dream of the Blue Turtles sebagai
album solo perdana yang sukses pada tahun 1985.
Pada tahun 1992, Sting menikahi Trudie Styler. Summers dan Copeland
diundang ke upacara pernikahan dan resepsi. Tamu pesta pernikahan yang
menyadari ketiga anggota The Police hadir memaksa ketiganya untuk
bermain. Mereka akhirnya membawakan “Roxanne” dan “Message in a Bottle”.
Copeland mengatakan kemudian bahwa “setelah sekitar tiga menit, mereka
menjadi ‘satu’ lagi.” Masih pada tahun 1992, Andy Summers bekerja
sebentar sebagai direktur musik untuk acara “Dennis Miller Show” yang
tidak berumur panjang. Pada 10 Maret 2003, The Police diabadikan ke
dalam Rock and Roll Hall of Fame, dan mereka membawakan lagu “Roxanne”,
“Message In a Bottle”, dan “Every Breath You Take” secara langsung,
sebagai The Police. Lagu terakhir dibawakan bersama Steven Tyler, Gwen
Stefani, dan John Mayer.Menjelang akhir lagu, Copeland merobekkan
drumhead (kulit drum) pada snare drum yang dimainkannya. Ia memang
dikenal senang mengencangkan drumhead untuk menghasilkan bunyi pukuan
snare drum yang keras. Pada musim gugur tahun itu, Sting menerbitkan
autobiografi berjudul Broken Music.
Pada tahun 2004, Henry Padovani (gitaris The Police sebelum bergabungnya
Andy Summers) mengeluarkan sebuah album dengan satu lagu hasil kerja
sama dengan Stewart Copeland dan Sting. Lagu tersebut merupakan reuni
pertama kalinya anggota The Police yang “asli” sejak dibentuknya The
Police pada tahun 1977. Masih pada tahun 2004, majalah Rolling Stone
memasukkan The Police ke dalam urutan ke-70 daftar 100 Artis Terbesar
Sepanjang Masa. Pada tahun 2006, Stewart Copeland membuat film
dokumenter (rockumentary) tentang The Police yang diberinya judul
Everyone Stares: The Police Inside Out. Film dokumenter tersebut
disusunnya berdasarkan film format Super-8 yang diambilnya mulai akhir
1970-an hingga awal 1980-an ketika bandnya sedang melakukan tur keliling
atau rekaman di studio. Pada bulan Oktober 2006, Andy Summers
menerbitkan memoar autobiografi One Train Later yang menceritakan awal
kariernya dan pengalaman sebagai anggota The Police.
Pada awal 2007, The Police dilaporkan akan tampil dalam tur reuni untuk
memperingati ulang tahun ke-30 mereka. Tur tersebut merupakan tur
pertama mereka setelah bubar “terakhir kalinya” pada tahun 1986. Konser
mereka bertepatan dengan dirilis ulangnya lagu-lagu lama mereka oleh
Universal Music (pemilik label A&M)Pernyataan berikut diumumkan atas
nama The Police oleh juru bicara Interscope Geffen A & M Records,
dan diposting di situs web resi Sting: “Sehubungan dengan makin dekatnya
peringatan ulang tahun ke-30 singel Police, diskusi telah berjalan
untuk membahas cara memperingatinya. Meskipun kami dapat memastikan
bahwa memang kami akan melakukan sesuatu yang khusus untuk menandai
peristiwa ini, sejauh mana keterlibatan band masih tetap belum
ditentukan. Pada 22 Januari 2007, majalah punk Side-Line membocorkan
berita bahwa The Police akan reuni untuk acara Grammy Award, dan
menambahkan lagu yang akan dibawakan adalah “Roxanne”. Majalah Side-Line
juga mengumumkan The Police akan memulai tur besar-besaran ke kota-kota
di seluruh dunia. Majalah Billboard kemudian mengonfirmasikan rumor
ini, mengutip Andy Summers yang sudah berkata sebelumnya pada tahun
2006, tentang kemungkinan bandnya dapat berlanjut pasca-Synchronicity.
“Pendekatan pendekatan yang lebih rasional mestinya, ‘OK, Sting,
bolehlah kau pergi membuat album solo, dan mari kita kembali bersama
dalam dua atau tiga tahun. Aku yakin kami dapat melakukan itu. Tentu
saja kami sebenarnya bisa. Kami jelas-jelas tidak kekeringan
kreativitas. Kami dapat dengan mudah terus, dan kami mungkin masih
berada di sana [sebagai band]. Ini bukanlah nasib kami yang sebenarnya.
Tapi akhirnya lain. Aku menyesal kami tidak pernah melakukan sebuah tur
terakhir.”The Police membuka acara tahunan Grammy Awards 11 Februari
2007 di Los Angeles, California dengan meneriakkan “We’re The Police.
And we’re back!” sebelum memainkan “Roxanne”.Perusahaan rekaman mereka,
A&M Records mempromosikan tur reuni 2007-2008 sebagai peringatan
ulang tahun ke-30 peluncuran singel pertama mereka “Roxanne” dan bukan
pendirian The Police.
Mereka membuka Reunion Tour pada tanggal 28 Mei 2007 di hadapan 32.000
penggemar di Vancouver untuk konser dua malam mereka yang tiketnya
hampir terjual habis. Stewart Copeland dengan tajam mengkritik
pertunjukan tersebut di situs web pribadinya.Media massa mengangkatnya
sebagai kericuhan dalam The Police, padahal tulisan Copeland hanya
dimaksudkan sebagai bercanda, dan anggota lainnya tidak menanggapi
dengan serius. Henry Padovani bergabung dengan band pada di atas
panggung untuk ancora terakhir dalam pertunjukan di Paris, 29 September.
The Police dengan formasi berempat bersama Padovani memainkan “Next to
You” dari album pertama Outlandos d’Amour. Pada bulan Oktober 2007, The
Police memainkan pertunjukan terbesar dalam tur reuni mereka di hadapan
82.000 penggemar di Dublin, Irlandia. Namun rencana konser kedua mereka
di Antwerpen, Belgia, 9 Oktober 2007 dibatalkan karena Sting menderita
faringitis. Mereka melanjutkan tur reuni mereka pada tahun 2008 di
antaranya ke Selandia Baru, Australia, Singapura, Makau, Jepang, Kanada,
Amerika Serikat, Perancis, Jerman, Norwegia, Denmark, Britania Raya,
Serbia, Polandia, Argentina, dan Brasil tempat mereka konser di hadapan
75.000 penonton. The Police dijadikan atraksi utama di festival TW
Classic di Werchter, Belgia pada 7 Juni 2008. Mereka juga dijadikan
pertunjukan puncak pada malam terakhir Festival Isle of Wight 15 Juni
2008, elain menjadi bintang utama di Minggu malam pada 28 Juni 2008
dalam festival musik tahunan Hard Rock Calling (sebelumnya disebut Hyde
Park Calling). Pada Februari 2008, mereka mengumumkan bahwa seusai tur,
The Police akan kembali dibubarkan. Menurut Sting, “Tidak akan lagi ada
album baru, tidak akan ada lagi tur besar-besaran yang baru, setelah
kami selesai dengan tur reuni ini, maka berakhirlah The Police.
Pertunjukan final dari tur keliling mereka diadakan pada 7 Agustus 2008
di Madison Square Garden, New York City dengan band pembuka The B-52′s.
Sebelum manggung, mereka mengumumkan bahwa The Police menyumbang AS$ 1
juta kepada Wali Kota New York Michael Bloomberg untuk membantu
penanaman satu juta pohon di Kota New York hingga tahun 2017.Sepanjang
tur reuni, mereka sukses menjual 3,7 lembar tiket, dengan pendapatan
kotor AS$358 juta, dan membuat tur mereka sebagai tur berpenghasilan
terbesar nomor tiga sepanjang masa.The Police dan toko Best Buy
mengumumkan pada 4 Agustus 2008 bahwa mereka akan meluncurkan album
untuk para kolektor berjudul Certifiable: Live in Buenos Aires. Album
koleksi ini dirilis 11 November 2008 berisi rekaman lengkap konser
mereka di Buenos Aires, Argentina, dan dikemas dalam paket: 2DVD/2CD, 1
Blu-Ray Disc/2CD, dan 3 piringan hitam premium 180-gram beserta kunci
berkas MP3. Di dalamnya juga berisi video bonus, termasuk video
dokumenter “Better Than Therapy” karya Jordan, anak laki-laki Copeland.
0 komentar:
Posting Komentar